Hati-hati di Jalan

Cerita kali ini diawali dengan perjalanan pulang saya dari arah Tanjung Priuk ke Pramuka.

Bukan... ini bukan cerita tentang begal atau apapun yang bersifat kriminal.
ini murni tentang perjalanan pulang saya menggunakan sepeda motor tua milik papski.

Yes I'm a rider!

Bukan sembarang rider hahaha. Cuma seorang pengendara motor yang berusaha untuk tidak ugal - ugalan di jalan dan tidak masuk jalur busway.
Walau sebenarnya sulit banget untuk tidak melanggar peraturan di Jakarta, saya masih berusaha. Tentunya jika jalanan di Jakarta tidak diguyur hujan ya (sama aja)

Hari ini saya pulang, jalanan cukup lancar mengingat waktu sudah menunjukan pukul delapan malam, lebh tepatnya 20:00 (lebih/kurang sedikit).
Walaupun begitu saya masih menghindari beberapa jalanan yang sepi karena isu begal yang sepertinya sudah menjadi kecemasan tiap pengendara motor di Jakarta dan sekitarnya.
Saya berusaha mengemudi santai, lagipula jalanan menuju pramuka dari arah Tanjung Priuk hampir tidak ada lampu merahnya.
Tiba - tiba saya diklakson dari belakang.

Saya minggir mengira saya mungkin menghalangi mobil di belakang saya.
Sudahlah saya maklumi saja, toh nanti bisa jadi sekarang dia ngebalap saya nanti di depan juga bakal kesusul lagi, pikir saya begitu.
Tak lama kemudian saya minggir, dan ternyata eh ternyata yang klaksonin saya itu anak muda, lelaki muda lebih tepatnya dan dia menggunakan motor jenis Satria yang laku bangets dikalangan cowok - cowok ibukota jaman sekarang.
Sambil menghela napas saya berlalu saja masih santai seperti tadi.

Tiba di jalan pramuka, dimana saya berkendara di jalur lambat, saya kembali menyetir dengan santai.
santai saja, lagipula ini juga jalur lambat kok, pikir saya.
And than... saya diklakson lagi dengan suara yang cukup keras. kali ini dateng dari suara motor seorang bapak dan kecepatan motornya bahkan gak lebih cepet dari motor saya.

Well, memang sih tak jarang saya denger bunyi klakson yang seringnya dibunyikan oleh pengendara motor terdengar di jalanan.
Tapi saya dan para perempuan lain di jalanan sana paling banyak menjadi korbannya.
Oke mari berargumen.

Anggaplah wanita memang lebih lambat dalam mengendarai motor
Anggaplah wanita memang tak pandai 'nyelip - nyelip'
Anggaplah wanita memang tak selihat pria dalam membaca situasi jalan

Tapi pernah berpikirkah anda?


  • Bagaimana jika anak perempuan anda yang diperlakukan seperti itu?
  • Bagaimana jika adik perempuan anda yang diperlakukan seperti itu?
  • Bagaimana jika istri anda yang diperlakukan seperti itu?
  • Bagaimana jika IBU anda yang diperlakukan seperti itu?
Ingatlah teman - temanku sekalian

Wanita tidak mungkin menyetir sendiri apabila memang ada yang bersedia mengantar dan menjemput mereka dengan suka cita

So, sebelum seenak jidat mengklakson mereka dan bisa beraibat fatal, sebaiknya berpikir dulu lah mengenai hal ini.

Jadi inget sendiri, saat saya tadi diklakson bapak - bapak tadi sempat terlintas di pikiran saya begini.
"duh bapak, ntar liat aje dirumah dimaki bini lu ntar..."
tapi untung akhirnya segera istigfar karena kok ya doain yang jelek - jelek buat orang lain.

sekian dari saya.
drive safety all *kecup basah*

Komentar

Postingan Populer